Pengalaman Tes SBMPTN dan SIMAK UI
Assalamualaiku Wr, Wb
Halo teman teman kali ini saya akan membagikan sedikit dari kisah saya berjuang di SBMPTN dan SIMAKUI.
Perjuangan saya menggapai Universitas idaman saya bermula dari tahun ajaran 2016/2017 tahun dimana saya baru masuk kelas 12 sma, saya berasal dari kelas 12 mipa 2 Sman 3 Palembang. Disaat itu saya tidak ada bayangan sama sekali untuk mengikuti SBMPTN apalagi SIMAK UI karena saya sangat mengharapkan SNMPTN atau jalur undangan .
Saya sangat berharap di SNMPTN karena saya tergiur dengan kakak tinggat saya yang cukup banyak diterima melalui jalur udangan , saya pun sudah mempersiapkan berkas berkas yang bisa menunjang saya agar dapat lolos di SNMPTN dari kelas 10 yaitu mengumpulkan sertifikat lomba, ada cukup banyak lomba yang saya ikuti yaitu lomba lomba kepalang-merahan dan lomba paduan suara mulai dari tingkat kota sampai provinsi.
singkat cerita hari itu merupakan seleksi pertama SNMPTN di sekolah saya dimana hanya 50% ( untuk sekolah akreditaasi "A" ) dari total siswa/i yang dapat lolos ketahap selanjutnya, saat itu kelas saya sedang mengikuti simulasi ujian nasional di lab komputer. sebagian besar dari teman saya ternyata lolos ke tahap selanjutnya yaitu sebanyak 18 orang dari 32 siswa/i. namun apalahdaya saya tidak diterima pada seleksi pertama. :'(
mulai saat itu saya pun mulai melupakan SNMPTN yang memberikan banyak harapan palsu pada kami yang tidak diterima, saya pun mulai menambah jadwal belajar saya dan ikut bimbingan belajar di dekat sekolah untuk memaksimalkan SBMPTN nanti mengingat saya bukanlah siswa yang pintar di kelas saya.
Saya memiliki banyak cita cita mulai dari menjadi Arsitektur, Arkeolog, dan Desainer interior namun untuk mewujudkan cita cita saya, saya pun harus mencari "Universitas" yang mempunyai jurusan yang relevan bagi cita cita saya. dari sekian Universitas yang menawarkan kuota dengan jurusan Arsitektur hampir semua Universitas mempunyai keketatan yang tinggi untuk jurusan Arsitektur :( namun saya tertuju dengan sebuah universitas di Malang ( Universitas Islam Negeri Malang ) yang menawarkan 70 kursi bagi jurusan Arsitektur, kuota tersebut cukup banyak dibandingkan dengan universitas yang lain, Akreditasi jurusannya pun sudah baik ("B") maka dengan semangat sayapun mulai menargetkan UIN malang sebagai calon Universitas saya.
Ujian nasional tingkat SMA pun telah berakhir, murid kelas 12 pun sudah tidak lagi bersekolah sayapun mulai mencari tempat bimbingan belajar baru di dekat rumah .Hari itu sekitar pertangahan bulan april saat pembukaan SBMPTN dimulai sayapun langsung mendaftarkan diri saya agar bisa mengikuti SBMPTN. pilihannya pun sudah saya siapkan yaitu; pilihan 1 Arsitektur UIN Malang , Pilihan 2 Arsitektur UNSRI, namun saat memilih saya bingung untuk memilih pilihan ke-3. rasanya sayang jika saya mengkosongkan pilihan ke-3, setelah beberapa jam memilih sayapun memilih Arkeologi Indonesia UI. saat memilih pilihan ke-3 saya sempat lupa bahwa Arkeologi UI itu masuk ke ujian Soshum jadi sayapun harus mengikuti ujian campuran dari jam 07.00-15.00 :v . Sebenarnya saya ingin sekali berkuliah di Arsitektur Universitas Indonesia namun menginggat keketatan yang tinggi dan kemampuan fisika yang amburadul sayapun memilih Arkeologi, eitsss sebenarnya Arkeologi itu mempunyai keketatan yang cukup tinggi juga.
beberapa hari kemudian ayah saya menyarankan saya untuk ikut SIMAK UI juga, saat itu saya sudah cukup minder untuk mengikuti SIMAK UI , menurut kabar yang saya terima bahwa soal ujian SIMAK UI itu lebih susah daripada soal UN bahkan SBMPTN. tapi sayapun tetap mendaftar SIMAK UI insayaallah jika sungguh sungguh pasti berhasil. pilihan saya adalah ; pilihan 1 Bahasa dan Kebudayaan Korea, pilihan 2 Sastra Belanda, pilihan 3 Sastra Arab . saya lebih memilih sastra karena saya tertarik untuk belajar bahasa baru dan kebudayaan dari negara lain dibandingkan dengan tekhnik yang harus berhadapan dengan Fisika, bayangin aja soal fisika SBMPTN aja sudah susah apalagi SIMAK UI :v. sebenarnya di SIMAK UI kita dapat memilih sampai dengan 6 pilihan yang terdiri dari 3 paralel dan 3 vokasi/ D3.
Waktupun berlalu hari itu tanggal 16 mei 2017, saya mendapat tempat ujian di SMAN 10 Palembang saya datang dari jam 6 karena khawatir akan macet dan terlambat, ujian pertama adalah ujian Saintek yang terdiri dari 15 soal matematika Ipa 15 Kimia 15 Fisika dan 15 Biologi , dan dari total 60 soal tersebut saya hanya dapat menjawab 6 soal yaitu 4 biologi dan 2 matematika ipa, saya sempat di suruh oleh pangawas ujian untuk mengisi lebih banyak soal seperti teman teman di ruangan saya yang rata rata hampir mengisi semua soal saintek. saya pun tetap hanya mengisi 6 soal tadi karena saya teringat pesan dari guru les saya yang mengatakan jika tidak tahu maka jangan di isi karena nanti akan menabah nilai minus. ujian ke-2 yaitu TKPA yang terdiri dari 15 Verbal 15 Numerik 15 Figural 15 Matematika dasar 15 B.Indonesia 15 B.Inggris. dan dari 90 soal TKPA tersebut saya dapat mengisi sekitar 53 soal. saya pun kembali teringat dengan perkataan guru les saya "jika kamu kurang dalam saintek maka maksimalkanlah TKPA karena total benar tkpa itu setara dengan 60% soal ujian " . ujian ke-3 yaitu soshum , saat ujian ini saya sangat ngantuk karena saat itu siang cukup panas dan terik, di ujian ini cukup banyak yang dapat saya jawab sekitar 28 soal, saya rasa soal soshum SBMPTN ini cukup mudah dibandingkan dengan SAINTEK walaupun saya berasal dari jurusan IPA hehehe. dari total kalulasi saya yang mengacu pada sistem perhitungan dari tempat les saya dari 150 soal jika kita benar maka dapat poin 0,67 jika salah maka berkurang 0,17 jadi jika saya benar semua di TKPA 53x0,67 maka saya sudah mendapatkan 35,51 % soal yang benar ini sudah melampaui passinggrade Ars UIN Malang 26.33 % Ars Unsri 28.83 Arkeologi UI 32.00 , namun itu kalau benar semua :( .
Sekitar lima hari seusai SBMPTN saya pun mengikuti SIMAK UI di SMAN 17 Palembang, karena saya hanya mengikuti ujian soshum maka saya datang jam 9, nah pada saat awal kita akan mengisi data diri dilanjutkan dengan TKD ( Tes Kemampuan Dasar ) berbeda denagan SBMPTN, TKD SIMAK UI hanya ada Matematika dasar , B.Indonesia, dan B.Inggris tidak ada Verbal Numerikal dkk :( namun saya sangat terkejut di soal Matematika dasar , karena dari 15 soal ada sekitar 3 soal yang menurut saya sangat mudah ,yaitu tentang Barisan dan deret, Matriks , peluang . saya pun menjawab 4 soal dimana 1 soal yang lain saya menjawab asal asalan. di soal B.Indonesia ada sekitar 8-9 soal yang dapat saya jawab, soalnya tentang teks narasi sampai dengan mencari kata yang tidak tepat dalam suatu kalimat pendek. dan yang terakhir soal B.Inggris yang menurut saya sangat susah, saya hanya dapat menjawab sekitar 5 soal saja, soalnya pun sangat rumit dengan bahasa ilmiah yang tinggi sehingga sulit bagi saya untuk memahami keseluruhan teks.
tes kedua yaitu SOSHUM terdiri dari Sejarah, Gerografi, Ekonomi, dan Sosiologi . berbeda dengan tahun sebelumnya yang tidak ada Sosiologi melainkan berupa Ips Terpadu. untuk mempelajari soal SOSHUM di SIMAK UI ini saya sengaja mendownload beberapa soal SIMAK terdahulu dan mempelajarinya dari beberapa Channel Youtube yang membahas tentang soal Soshum simak. Di soal Sejarah berbeda dengan tahun tahun sebemlumnya yang kebanyakan memuat tentang sejarah dunia , tahun ini malah kebanyakan sejarah indonesia dan hanya memuat 1 soal tentang sejarah dunia , saya mampu menjawab sekitar 5 soal, di geografi saya mampu menjawab 10 soal, di ekonomi saya hanya mempu menjawab 3-4 soal saja , dan di sosiologi saya mengisi 15 soal menurut saya sosiologi nya tidak terlalu susah bahkan sama dengan SBMPTN kalian juga dapat menjawabnya melalui nalar.
usai sudah ujian "beruntun " yang saya hadapi, memang benar benar melelahkan harus belajar penuh SAINTEK-SOSHUM selama kurang lebih 1 bulan, namun Insyaallah hasilnyapun akan baik pula :)
Wassalamualaikum Wr.Wb
jika ada yang kurang jelas tanyakan di kolom komentar :)
Halo teman teman kali ini saya akan membagikan sedikit dari kisah saya berjuang di SBMPTN dan SIMAKUI.
Perjuangan saya menggapai Universitas idaman saya bermula dari tahun ajaran 2016/2017 tahun dimana saya baru masuk kelas 12 sma, saya berasal dari kelas 12 mipa 2 Sman 3 Palembang. Disaat itu saya tidak ada bayangan sama sekali untuk mengikuti SBMPTN apalagi SIMAK UI karena saya sangat mengharapkan SNMPTN atau jalur undangan .
Saya sangat berharap di SNMPTN karena saya tergiur dengan kakak tinggat saya yang cukup banyak diterima melalui jalur udangan , saya pun sudah mempersiapkan berkas berkas yang bisa menunjang saya agar dapat lolos di SNMPTN dari kelas 10 yaitu mengumpulkan sertifikat lomba, ada cukup banyak lomba yang saya ikuti yaitu lomba lomba kepalang-merahan dan lomba paduan suara mulai dari tingkat kota sampai provinsi.
singkat cerita hari itu merupakan seleksi pertama SNMPTN di sekolah saya dimana hanya 50% ( untuk sekolah akreditaasi "A" ) dari total siswa/i yang dapat lolos ketahap selanjutnya, saat itu kelas saya sedang mengikuti simulasi ujian nasional di lab komputer. sebagian besar dari teman saya ternyata lolos ke tahap selanjutnya yaitu sebanyak 18 orang dari 32 siswa/i. namun apalahdaya saya tidak diterima pada seleksi pertama. :'(
mulai saat itu saya pun mulai melupakan SNMPTN yang memberikan banyak harapan palsu pada kami yang tidak diterima, saya pun mulai menambah jadwal belajar saya dan ikut bimbingan belajar di dekat sekolah untuk memaksimalkan SBMPTN nanti mengingat saya bukanlah siswa yang pintar di kelas saya.
Saya memiliki banyak cita cita mulai dari menjadi Arsitektur, Arkeolog, dan Desainer interior namun untuk mewujudkan cita cita saya, saya pun harus mencari "Universitas" yang mempunyai jurusan yang relevan bagi cita cita saya. dari sekian Universitas yang menawarkan kuota dengan jurusan Arsitektur hampir semua Universitas mempunyai keketatan yang tinggi untuk jurusan Arsitektur :( namun saya tertuju dengan sebuah universitas di Malang ( Universitas Islam Negeri Malang ) yang menawarkan 70 kursi bagi jurusan Arsitektur, kuota tersebut cukup banyak dibandingkan dengan universitas yang lain, Akreditasi jurusannya pun sudah baik ("B") maka dengan semangat sayapun mulai menargetkan UIN malang sebagai calon Universitas saya.
Ujian nasional tingkat SMA pun telah berakhir, murid kelas 12 pun sudah tidak lagi bersekolah sayapun mulai mencari tempat bimbingan belajar baru di dekat rumah .Hari itu sekitar pertangahan bulan april saat pembukaan SBMPTN dimulai sayapun langsung mendaftarkan diri saya agar bisa mengikuti SBMPTN. pilihannya pun sudah saya siapkan yaitu; pilihan 1 Arsitektur UIN Malang , Pilihan 2 Arsitektur UNSRI, namun saat memilih saya bingung untuk memilih pilihan ke-3. rasanya sayang jika saya mengkosongkan pilihan ke-3, setelah beberapa jam memilih sayapun memilih Arkeologi Indonesia UI. saat memilih pilihan ke-3 saya sempat lupa bahwa Arkeologi UI itu masuk ke ujian Soshum jadi sayapun harus mengikuti ujian campuran dari jam 07.00-15.00 :v . Sebenarnya saya ingin sekali berkuliah di Arsitektur Universitas Indonesia namun menginggat keketatan yang tinggi dan kemampuan fisika yang amburadul sayapun memilih Arkeologi, eitsss sebenarnya Arkeologi itu mempunyai keketatan yang cukup tinggi juga.
beberapa hari kemudian ayah saya menyarankan saya untuk ikut SIMAK UI juga, saat itu saya sudah cukup minder untuk mengikuti SIMAK UI , menurut kabar yang saya terima bahwa soal ujian SIMAK UI itu lebih susah daripada soal UN bahkan SBMPTN. tapi sayapun tetap mendaftar SIMAK UI insayaallah jika sungguh sungguh pasti berhasil. pilihan saya adalah ; pilihan 1 Bahasa dan Kebudayaan Korea, pilihan 2 Sastra Belanda, pilihan 3 Sastra Arab . saya lebih memilih sastra karena saya tertarik untuk belajar bahasa baru dan kebudayaan dari negara lain dibandingkan dengan tekhnik yang harus berhadapan dengan Fisika, bayangin aja soal fisika SBMPTN aja sudah susah apalagi SIMAK UI :v. sebenarnya di SIMAK UI kita dapat memilih sampai dengan 6 pilihan yang terdiri dari 3 paralel dan 3 vokasi/ D3.
Waktupun berlalu hari itu tanggal 16 mei 2017, saya mendapat tempat ujian di SMAN 10 Palembang saya datang dari jam 6 karena khawatir akan macet dan terlambat, ujian pertama adalah ujian Saintek yang terdiri dari 15 soal matematika Ipa 15 Kimia 15 Fisika dan 15 Biologi , dan dari total 60 soal tersebut saya hanya dapat menjawab 6 soal yaitu 4 biologi dan 2 matematika ipa, saya sempat di suruh oleh pangawas ujian untuk mengisi lebih banyak soal seperti teman teman di ruangan saya yang rata rata hampir mengisi semua soal saintek. saya pun tetap hanya mengisi 6 soal tadi karena saya teringat pesan dari guru les saya yang mengatakan jika tidak tahu maka jangan di isi karena nanti akan menabah nilai minus. ujian ke-2 yaitu TKPA yang terdiri dari 15 Verbal 15 Numerik 15 Figural 15 Matematika dasar 15 B.Indonesia 15 B.Inggris. dan dari 90 soal TKPA tersebut saya dapat mengisi sekitar 53 soal. saya pun kembali teringat dengan perkataan guru les saya "jika kamu kurang dalam saintek maka maksimalkanlah TKPA karena total benar tkpa itu setara dengan 60% soal ujian " . ujian ke-3 yaitu soshum , saat ujian ini saya sangat ngantuk karena saat itu siang cukup panas dan terik, di ujian ini cukup banyak yang dapat saya jawab sekitar 28 soal, saya rasa soal soshum SBMPTN ini cukup mudah dibandingkan dengan SAINTEK walaupun saya berasal dari jurusan IPA hehehe. dari total kalulasi saya yang mengacu pada sistem perhitungan dari tempat les saya dari 150 soal jika kita benar maka dapat poin 0,67 jika salah maka berkurang 0,17 jadi jika saya benar semua di TKPA 53x0,67 maka saya sudah mendapatkan 35,51 % soal yang benar ini sudah melampaui passinggrade Ars UIN Malang 26.33 % Ars Unsri 28.83 Arkeologi UI 32.00 , namun itu kalau benar semua :( .
Sekitar lima hari seusai SBMPTN saya pun mengikuti SIMAK UI di SMAN 17 Palembang, karena saya hanya mengikuti ujian soshum maka saya datang jam 9, nah pada saat awal kita akan mengisi data diri dilanjutkan dengan TKD ( Tes Kemampuan Dasar ) berbeda denagan SBMPTN, TKD SIMAK UI hanya ada Matematika dasar , B.Indonesia, dan B.Inggris tidak ada Verbal Numerikal dkk :( namun saya sangat terkejut di soal Matematika dasar , karena dari 15 soal ada sekitar 3 soal yang menurut saya sangat mudah ,yaitu tentang Barisan dan deret, Matriks , peluang . saya pun menjawab 4 soal dimana 1 soal yang lain saya menjawab asal asalan. di soal B.Indonesia ada sekitar 8-9 soal yang dapat saya jawab, soalnya tentang teks narasi sampai dengan mencari kata yang tidak tepat dalam suatu kalimat pendek. dan yang terakhir soal B.Inggris yang menurut saya sangat susah, saya hanya dapat menjawab sekitar 5 soal saja, soalnya pun sangat rumit dengan bahasa ilmiah yang tinggi sehingga sulit bagi saya untuk memahami keseluruhan teks.
tes kedua yaitu SOSHUM terdiri dari Sejarah, Gerografi, Ekonomi, dan Sosiologi . berbeda dengan tahun sebelumnya yang tidak ada Sosiologi melainkan berupa Ips Terpadu. untuk mempelajari soal SOSHUM di SIMAK UI ini saya sengaja mendownload beberapa soal SIMAK terdahulu dan mempelajarinya dari beberapa Channel Youtube yang membahas tentang soal Soshum simak. Di soal Sejarah berbeda dengan tahun tahun sebemlumnya yang kebanyakan memuat tentang sejarah dunia , tahun ini malah kebanyakan sejarah indonesia dan hanya memuat 1 soal tentang sejarah dunia , saya mampu menjawab sekitar 5 soal, di geografi saya mampu menjawab 10 soal, di ekonomi saya hanya mempu menjawab 3-4 soal saja , dan di sosiologi saya mengisi 15 soal menurut saya sosiologi nya tidak terlalu susah bahkan sama dengan SBMPTN kalian juga dapat menjawabnya melalui nalar.
usai sudah ujian "beruntun " yang saya hadapi, memang benar benar melelahkan harus belajar penuh SAINTEK-SOSHUM selama kurang lebih 1 bulan, namun Insyaallah hasilnyapun akan baik pula :)
Wassalamualaikum Wr.Wb
jika ada yang kurang jelas tanyakan di kolom komentar :)
Assalmua'alaikum kak. Halo aku jane dari Palembang juga. Kak kalo boleh tau kakak lolos prodi yg mana.
BalasHapuswaalaikumsallam jane ! saya masuk prodi Sastra Arab
HapusSastra arab UI mas? ?
HapusIya
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus